Thursday, November 20, 2008

Office Live Workspace Mulai Merambah Internet

Merupakan suatu pertanda yang sangat jelas, bahwa Microsoft telah melihat gejolak perubahan dari bisnis dokumen online. Microsoft sedang mempersiapkan suatu produk tandingan dari pesaingnya, Google's Documents and Spreadsheets.

Perusahaan perangkat lunak papan atas ini sedang mengumumkan peluncuran Office Live Workspace, suatu aplikasi online cuma-cuma yang memungkinkan penggunanya untuk melihat, berbagi dan menyimpan dokumen tanpa mengedit/merubahnya. Untuk kalangan mengengah ke bawah, aplikasi ini akan dinamai Office Live Small Business. Walaupun belum sepenuhnya siap, mulai minggu depan para pelanggan dapat mendaftarkan namanya untuk ambil bagian dalam testing dari Office Live Workspace versi Beta yang akan diadakan tahun ini.

Tidak bisa dipungkiri, persaingan antar produk layanan dokumen online memang kian marak. Segala usaha dilakukan Google's untuk mengalahkan Microsoft, diantaranya dengan meluncurkan suatu perangkat aplikasi presentasi, sedangkan IBM juga tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan perangkat aplikasi dokumen gratisannya Lotus Symphony yang menurut sebuah sumber telah didownload lebih dari 1.000 kali pada minggu pertama peluncurannya.

Sementara itu Adobe pada minggu pertama bulan Oktober tahun ini akan mengumumkan Virtual Ubiquity, sebuah awal pembuatan aplikasi pengolah kata menggunakan Adobe's Flash dan AIR Technologies yang dinamakan Buzzword. Adobe juga memperkenalkan sebuah layanan untuk bertukar dokumen melalui web yang disebut Share.

Bagi Microsoft sendiri, Office Live Workspace merupakan suatu strategi untuk menyediakan layanan jasa pengolahan dokumen secara online, sehingga pengguna tidak perlu lagi berganti ke aplikasi desktop pada saat online. Hal ini tentu saja dilakukan Microsoft sebagai strategi untuk tetap menguasai pasar aplikasi dokumen, dengan tetap mengedepankan aplikasi Office 'tradisional'-nya. Oleh karena itu, Microsoft juga sedang meluncurkan versi hosting dari Exchange e-mail and calendar program-nya, dan aplikasi SharePoint portal and Office Communications Server-nya yang dipergunakan sebagai aplikasi yang menangani komunikasi instant dalam suatu perusahaan atau kantor. Menurut CEO Microsoft, Steve Ballmer, semua aplikasi layanan ini akan segera diluncurkan dan Microsoft menangani keduanya dengan sangat hati-hati.

Pada awalnya proyek ini direncanakan dengan mengerahkan lebih dari 5.000 orang untuk menanganinya. Microsoft Online Services, begitu proyek ini disebut, merupakan suatu proyek yang dikenal sebagai lanjutan dari sebuah proyek yang telah berlangsung selama 2 tahun yang melibatkan perusahaan komputasi outsourcing seperti Energizer Holdings dan XL Capital.

Untuk peluncuran Office Live Workspace yang akan datang, Microsoft merencanakan tidak akan membuat iklan untuk publikasi, karena aplikasi ini telah dirancang agar dapat menunjukkan 'iklan'-nya di masa yang akan datang. Hal lain yang direncanakan untuk aplikasi ini adalah untuk mengintegrasikannya dengan produk online Mirosoft yang lainnya seperti Windows Live Hotmail dan Windows Live Messenger, agar pengguna dapat melihat file attachment Office yang mereka dapat melalui email atau IM. Microsoft juga merancang aplikasi ini tidak dapat dipakai mengedit secara online, namun di lain pihak para pejabat eksekutif Microsoft menekankan bahwa mereka merasa sangat bertanggungjawab atas pengembangan teknologi dokumen secara online, termasuk di dalamnya adalah dalam hal online editing. Bagaimanakah akhirnya aplikasi ini diperlengkapi nantinya, dapat kita lihat kelak pada saat peluncurannya.

No comments: